Selasa, 10 Maret 2015

Tes Sondir Tanah

Tes sondir tanah dilaksanakan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan luas

PERALATAN  TES SONDIR
  1. Mesin sondir ringan ( 2 ton ) atau mesin sondir berat ( 10 ton).
  2. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan dengan panjang masing masing 1 meter.
  3. Manometer masing masing 2 buah dengan kapasitas : Untuk Sondir ringan menggunakan 0 s/d 50 kg/cm2 dan 0 s/d 250 kg/cm2. Untuk Sondir berat menggunakan 0 s/d 50 kg/cm2 dan 0 s/d 600 kg/cm2.
  4. Konus dan bikonus
  5. Empat buah angker dengan perlengkapan ( angker daun dan spiral).
  6. Kunci- kunci pipa, alat-alat pembersih, oli,& minyak hidrolik.
CARA TES SONDIR
  1. Pasang dan aturlah agar mesin sondir vertical di tempat yang akan diperiksa dengan menggunakan angker yang dimasukkan secara kuat ke dalam tanah.
  2. Pengisian minyak hidrolik harus bebas dari gelembung udara.
  3. Pasang konus dan bikonus sesuai kebutuhan pada ujung pipa pertama.
  4. Pasang rangkaian pipa pertama beserta konus tersebut ( b) pada mesin sondir.
  5. Tekanlah pipa untuk memasukkan konus dan bikonus sampai kedalaman tertentu, uumnya sampai 20 cm.
  6. Tekanlah batang.
  7. Apabila dipergunakan bikonus maka penetrasi, pertama-tama akan menggerakan konus ke bawah sedalam 4 cm. Bacalah manometer sebagai perlawanan penetrasi konus (pk).
  8. Penekanan selanjutnya akan menggerakan konus beserta selubung ke bawah sedalam 8 cm, bacalah manometer sebagai hasil jumlah perlawanan ( jp), yaitu perlawanan penetrasi  konus dan hambatan lekat (HL).
  9. Apabila dipergunakan konus maka pembacaan manometer hanya dilakukan pada penekanan pertama (PK).
  10. Tekanlah pipa bersama batang sampai pada kedalaman berikutnya yang akan diukur, pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm.

RUMUS PERHITUNGAN SONDIR TANAH
Pekerjaan sondir dihentikan pada keadaan sebagai berikut :
  • Untuk sondir ringan pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 30 meter.
  • Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 50 meter.
  • Hambatan Lekat dihitung dengan rumus :
HL = ( JP – JK ) x ( A/B)
A  = tahap pembacaan  =  20 cm.
B = faktor  alat  atau  LUAS KONUS/LUAS TORAK = 10
Jumlah hambatan lekat  tanah:
JHL  . i  = HL
i  = kedalaman yang dapat dicapai konus.

Hasil tes sondir tanah adalah pengelompokan jenis lapisan tanah pada kedalaman tertentu sehingga dapat dijadikan pedoman dalam merencanakan bangunan seperti penentuan kedalaman pondasi tiang pancang diusahakan berada pada tanah keras :-)

Mekanika Tanah

Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu geoteknik dalam ilmu teknik sipil,  istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl Von Terzaghi melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah),  pada tahun 1952, Buku ini membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai  “Bapak Mekanika Tanah”. mengenai detail selengkapnya tokoh mekanika tenah ini dapat melihat pada artkel yang khusus membahasnya.

mekanika tanah

Ilmu mekanika tanah digunakan pada berbagai pekerjaan penting antara lain:
  • Pekerjaan perkerasan jalan raya.
  • Pekerjaan galian dan timbunan tanah.
  • Perencanaan pondasi gedung.
  • Perencanaan bangunan dibawah tanah misalnya trowongan.
  • Perencanaan galian tanah.
  • Perencanaan bendungan.
  • Perencanaan bangunan penahan tanah longsor.
  • Pekerjaan pondasi bangunan seperti gedung bertingkat tinggi

Tes Tanah
Beberapa jenis tes yang sering dilakukan untuk mengetahui jenis dan kualitas tanah antara lain
  1. Tes sondir tanah
  2. Tes plastis
  3. Tes CBR Tanah
  4. Tes Pembebanan
  5. Tes kuat tekan tanah
Dengan mengusai dan mengetahui kondisi tanah yang ada maka sebuah bangunan dapat direncanakan dengan baik misalnya pada perencanaan pondasi tiang pancang yang merupakan jenis pondasi dalam maka perlu dilakukan tes sondor terlebih dahulu sehingga dapat diketahui jenis tanah dan letak permukaan tanah keras sehingga kedalaman tiang pancang dapat ditetapkan. contoh yang lainya adalah pada struktur tanah yang tidak terlalu bagus maka dapat ditetapkan untuk menggunakan pondasi cakar ayam dengan sistem seperti akar pohon kelapa sehingga bangunan dapat berdiri dengan kokoh :-)

Cabang ilmu teknik sipil lain yang hampir sama adalah ilmu ukur tanah namun perbedaanya adalah lebih memfokuskan pada bagaimana cara mengukur tanah dengan baik sedangkan ilmu mekanika tanah mempelajari bagaimana melihat suatu kondisi tanah lalu mendesain sebuah bangunan yang sesaui denga kondisi tanah tersebut. Dalam mempelajari ilmu mekanika tanah dibangku kuliah terdapat sebuah buku yang cukup populer dan banyak dipakai oleh mahasiwa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar yaitu buku yang berjudul “Mekanika Tanah” apabila mengalami kesulitan dalam mendapatkanya maka dapat melihat artikel tutorial mencari buku langka teknik sipil :-) dalam cabang ilmu ini akan banyak menggunakan pengetahuan matematika dan teknik gambar bangunan dalam membayangkan bentuk dan kondisi tanah.